Kukuhkan Kesatuan Umat Islam
Mutakhir ini ibu tertarik mendalami input ceramah seorang Cendikiawan atau Ulama Muda Indonesia bernama Ust. Bachtiar Nasir..Terserlah kegigihan dan kesungguhannya berfikir, merancang dan cuba membina generasi pewaris agar menjadi pemimpin umat di masa akan datang berbekalkan pemahaman yang jelas terkandung dalam al-Qur'an dan hadis..Insya Allah, ibu berdoa semoga semua pihak berkecuali dapat menyatukan umat Islam atas dasar Tauhidullah.. mengambil pendekatan yang sama seperti yang disarankan oleh ustaz muda ini...
Beliau mengatakan Ummat Islam di Indonesia dari belahan bumi yang barang kali paling jauh dari Mekkah, merupakan sebuah nikmat besar dari Allah SWT. Lalu bagaimana cara bersyukur setelah menerima nikmat ini?
Menurutnya ada dua cara untuk mensyukuri nikmat Allah SWT iaitu yang pertama adalah "An-aqimuddin".
"Tegakkanlah agama, tegakkan Tauhid, tegakkan ketaqwaan, dan tegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Jadikan taqwa sebagai bekal utama dalam menjalani hidup dan Syurga adalah obsesi kita semua" ujar Bachtiar.
Menurutnya, apa yang sedang terjadi ini sangat menyakitkan orang-orang Musryik. Apalagi jika pesan pertama ini diajak kesemua orang, kata Bachtiar,"Pasti ada yang marah dan tidak suka".
Kedua,"wa laa tatafarraqu fiihi, Dan janganlah kamu berpecah belah dalam beragama ini. wa usulihi wa furuihi"
Jangan berpecah belah dalam agamamu, lanjutnya, baik ditingkat ideologi -dasar beragama- dari rukun Iman, rukun Islam dan Rukun Ihsan.
Tapi sekarang, aliran-aliran sesat, ideologi-ideologi baru. termasuk ideologi Rafidhah dari kalangan Syi'ah, kata Bachtiar, sudah mengurangi dan memporak-porandakan rukun Iman dan Rukun Islam.
"Beza Azan, beza Solat dan banyak perbezaan lainnya," ungkap Bachtiar.
"Saya sampaikan ini kerana ini juga menjadi rekomendasi Majlis Ulama Indonesia (MUI) tentang bahayanya Syi'ah rafidhah yang sedang menular " tandas Bachtiar.
"wa laa tatafarraqu fiihi dan jangan berpecah belah" lanjutnya.
Gejala memecah belahkan umat Islam kini sudah berleluasa bukan sahaja di Indonesia bahkan juga di Malaysia.. "Kencang sekali,"
"Yang perbezaan antara pilih no.1 - pilih no.2, bedasarkan kedaerahan, bedasarkan kelompok (yang) bukan agamanya, La hawla wala quawata illa billah"
Sementara yang ketiga, adalah orang-orang bijaksana. Menurut Bachtiar, orang yang masuk dalam kelompok ini biasanya ketika menerima informasi secara hati-hati serta bisa memilah dan memilih berita dari mana sumber berita yang mereka terima.
"Mereka tahu (bila) menerima informasi dari orang-orang jujur, amanah, orang (ulama) yang berilmu, mereka tahu" ujarnya.
Orang bijak, menurutnya, didasari oleh ilmu bukan praduga dan mereka punya prinsip. Orang berilmu bila menyampaikan informasi biasanya memiliki prinsip; "Salah memaafkan lebih baik daripada salah menuduh".
"Jika (mereka) menerima informasi yang kurang jelas, lalu ingin menyikapi orang yang belum jelas, lebih baik salah memaafkan daripada salah menuduh" tandasnya.
Yang kedua, kata Bachtiar, mereka juga tahu jika (berita) yang mereka terima dari orang-orang fasik.
"Terutama orang-orang fasik ini dari media-media yang memusuhi Islam, atau orang-orang Islam yang munafik yang 'bermain' di Televisi-televisi dan radio-radio mainstream. Ini (orang-orang) yang tidak faham, Islam tidak faham tapi langsung nak mengajar. Inilah (berita-berita) yang banyak diserap oleh orang Islam di Indonesia," papar Bachtiar.
Lalu ada apa dibalik itu semua?
Bachtiar memaparkan kutipannya dari ceramah Syeikh Az Zindany, Beliau mengatakan sebuah laporan resmi dari Departemen Pertahanan AS (Pentagon) kepada Barack Obama menyatakan bahawa, berdasarkan ilmu Futurologi --ilmu yang mempelajari tentang masa depan, mempelajari segala prognosa ilmiah tentang situasi dan kondisi masa mendatang, berdasarkan Ekonomi, Politik, Militer dll--.
Para Futurologi Amerika Syarikat ini menyatakan, pada tahun 2025 tidak boleh dibendung lagi bahawa akan lahir sebuah negara bernama Khilafah Islamiyah.
Bachtiar melanjutkan, berbeza dengan Russia. Wakil ketua Parlimen Rusia (Kremlin) dalam laporan resminya menyatakan, bahawa tahun 2020 akan lahir sebuah peradaban baru di sebelah timur China terbentang sampai sebelah Barat samudera Atlantik.
Peradaban baru yang tidak boleh dibendung itu bernama "Khilafah Islamiyah".
Menurut Bachtiar, Para Analisis ini memang lebih cerdas dari kita untuk menerawang masa depan berdasarkan kontek-kontek kekinian.
"Tapi mereka punya kelemahan tidak memiliki ilmu bil Ghaib, (mereka) tidak punya ilmu tentang Hadits Nabi SAW ketika memprediksi masa depan, bahawa nanti di akhir zaman, orang-orang terbaik di muka bumi akan berkumpul di Syam dan orang-orang buruk di muka bumi akan berkumpul di Iraq, Itu Hadits Nabi SAW" ungkap Bachtiar.
"Dan wilayah pertempuran itu akan terjadi di Syam" tandasnya.
"Seandainya Anda menjadi Amerika atau Rusia, apa yang harus Anda lakukan supaya Khilafah Islamiyah tidak bangkit tahun 2020 atau 2025?. Maka, yang harus dilakukan adalah merosakkan pencitraan Khilafah Islamiyah itu" ucap Bachtiar mengumpamakannya..
Mereka cuba merosakkan simbol-simbol yang boleh menyatukan ummat Islam di dunia. Merosak dan mengganggu apa saja sendi-sendi yang membuat Ummat Islam itu bersatu membangun kekuatannya di seluruh dunia.
Umat Islam ketika ini jika digambarkan dalam Hadits Nabi, seperti makanan yang menjadi rebutan dan diratah dari segenap penjuru. Dan kenapa ini bisa terjadi pada umat Islam di seluruh dunia?
"Kerana harus Jujur, Ummat Islam seluruh dunia sedang diserang penyakit berbahaya yang bernama Al-Wahn, yang artinya 'Cinta dunia dan takut mati" .
Comments
Post a Comment