'AQIDAH STATE' vs 'Nation State'

A115
Maksudnya; " Dan sesiapa yang menentang (ajaran) Rasulullah sesudah terang nyata kepadanya kebenaran petunjuk (yang dibawanya), dan ia pula mengikut jalan yang lain dari jalan orang-orang yang beriman, Kami akan memberikannya kuasa untuk melakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (pada hari akhirat kelak) Kami akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali."
(An-Nisaa' 4:115) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark


Majoriti  umat Islam  begitu mudah mengakui menjadi pengikut nabi Muhammad SAW namun dari lintasan hati, cara berfikir, cara bercakap dan bertindak amat jauh dari akhlak yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW.
Masih ramai manusia tidak  mengenal nabi Muhamad kerana dakwah Islam belum sampai kepada mereka, namun akhlak mereka amat baik, lebih baik dari kita yang dilahirkan dalam keluarga Islam. Mereka tercari-cari kebenaran. Apabila Islam sampai ke pengetahuan mereka, mereka amat serius ingin menjejaki dan mengikuti jejak langkah  dan akhlak Rasulullah SAW...
Kini Islam lebih cepat tersebar di bumi Eropah dan Timur Jauh..
Sayang sekali  ramai  umat  Islam yang lahir dalam keluarga Islam terlepas pandang untuk mendalami ilmu-ilmu Islam, kesannya  ramai generasi  pewarisnya  yang murtad...
Di mana silapnya?.

Untuk mengenalpasti punca dan cara menangani kegawatan ini, maka amat digalakkan  kita membaca buku  hasil tulisan Abu Amar  bertajuk 'Menjadi Ahli Tauhid di Akhir Zaman' Mudah-mudahan lontaran idea beliau dapat membantu kita  bertindak secara positif demi keselamatan anak cucu dan pewaris kita  di dunia dan akhirat. Ibu berazam untuk membacanya dan sedang oder. Doakan cepat sampai...Insya Allah

 

Sebenarnya  buku ini sudah lama diterbitkan  tetapi ibu baru terjumpa ketika mencari maklumat  tentang masalah semasa  kegawatan  umat Islam yang lebih cenderung berpecah belah dan mengabaikan ukhuwwah  dan   silaturahim...

Apabila  Iman lemah, maka hilang keikhlasan, nafsu nafsi mula menguasai keadaan. Masing-masing pemimpin yang mengaku  Islam ingin menunjukkan 'kehandalan' masing-masing dan merendahkan pihak lain..Hilang tawadhuk..tiada kerendahan hati, maka jauhlah hati mereka dari redha Allah SWT.. Ubudiyyah lillahi wahdah terjejas sebaliknya rela menjadi hamba kepada  hawa nafs. Nauzubillah

Sama-samalah  kita  sentiasa  berdoa

"Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) atau mati syahid. Amin ya Rabb."
Merujuk laman web berikut:
http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/pasukan-imam-mahdi-memerangi-jazirah-arab.htm

Semoga di akhir zaman ini kita semua berkesempatan berada di dalam pasukan Imam Mahdi seperti yang termaktub dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim disebutkan adanya empat konfrontasi yang akan dipimpin oleh Imam Mahdi. Keempat perang tersebut akan diawali dengan pembebasan jazirah Arab dari dominasi para Mulkan Jabbriyyan (raja-raja yang memaksakan kehendak seraya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).

Hadits tersebut sebagai berikut:

تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
 ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Parsi sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Rom sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim 5161)


Sebagaimana kita telah bahas sebelumnya Umat Islam dewasa ini sedang menjalani babak keempat dari lima babak perjalanan sejarahnya di Akhir Zaman. Tiga babak sebelumnya telah dilalui:

 (1) Babak An-Nubuwwah (Kenabian), lalu
 (2) Babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Sistem / Metode Kenabian), kemudian
 (3) Babak Mulkan ’Aadhdhon (Raja-raja yang menggigit).


تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّا فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ (أحمد)

“Kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak Raja-raja yang menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak para penguasa yang memaksakan kehendak selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian akan mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian, kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad)



Sesudah berlalunya babak ketiga yang ditandai dengan tiga belas abad masa kepemimpinan Kerajaan Daulat Bani Umayyah, kemudian Kerajaan Daulat Bani Abbasiyyah dan terakhir Kesultanan Utsmani Turki, maka selanjutnya ummat Islam memasuki Babak Mulkan Jabbriyyan (Penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak seraya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).


Babak keempat diawali semenjak runtuhnya Kesultanan Utsmani Turki yang sekaligus merupakan kekhalifahan Islam terakhir pada tahun 1924. Setelah runtuhnya sistem pemerintahan Islam, maka selanjutnya ummat Islam mulai menjalani kehidupan dengan mengekor kepada pola kehidupan bermasyarakat dan bernegara ala Barat. Mulailah di berbagai negeri muslim didirikan di atasnya berbagai nation-state (negara bedasarkan kesatuan bangsa).

Padahal sebelumnya, sejak Nabi SAW menjadi pemimpin negara Daulah Islamiyyah (Negara Islam) pertama di Madinah, ummat Islam hidup dalam sistem aqidah-state (negara berdasarkan kesatuan aqidah) selama ribuan tahun.

Walaupun terdapat kekurangan di sana-sini dalam penerapan ajaran Islam, namun kehadiran sistem Islam secara formal menyebabkan ummat Islam pada babak ketiga masih memiliki kejelasan identiti, ideologi   dan nili-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegaranya. Adapun setelah dihapuskannya eksistensi Khilafah Islamiyyah kemudian diganti dengan pemberlakuan konsep negara kebangsaan bagi ummat Islam di babak keempat, mulailah terjadi pergeseran identiti, ideologi serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Mulailah ummat Islam mengkotak-kotakkan dirinya berdasarkan faham nasionalisme. Ummat Islam Mesir sendiri, ummat Islam seluruh Nusantara sendiri, ummat Islam Saudi sendiri dll.


Sejak memasuki babak keempat dunia Islam mulai mengalami peralihan kepemimpinan. Asalnya masih dipimpin oleh sesama muslim, maka Allah alihkan kepada kepemimpinan pihak Barat (baca: kaum kuffar). Sehingga terasa sekali bagaimana tidak berdayanya para pemimpin muslim di negeri mereka sendiri. Bahkan negeri muslim di mana terdapat dua kota suci utama (Mekkah dan Madinah) raja dan para pembesarnya tunduk kepada kemahuan pihak Barat. Sehingga tidak menghairankan  ketika  terjadinya penzaliman Yahudi Zionis Israel kepada saudara-saudara kita di Gaza-Palestine, Mesir, dan negara majoriti  muslim lainnya ,

Kerajaan Arab Saudi tidak menunjukkan keberpihakannya kepada Palestine, Umat Islam Mesir, Irak . Malah sebaliknya mereka bersama pemimpin boneka teluk lainnya  bermain mata  bahkan  berkolaborasi dengan musuh ummat Islam, iaitu AS dan Israel.

Arab Saudi merupakan wilayah terbesar dari jazirah (semenanjung) Arab. Kerajaan ini memiliki bendera yang tertera padanya kalimat Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah lengkap dengan pedangnya. Namun semua orang tahu betapa kezaliman banyak berlaku dalam  kerajaan tersebut..

Kerajaan ini mensyaratkan jamaah haji seluruh dunia untuk divaksinasi Meningitis terlebih dahulu, padahal ia mengandung zat dari hewan babi yang najis.  Arab Saudi membungkam para ulamanya yang menghidupkan kesadaran dan semangat berjihad fi sabilillah. Bahkan mencekal para ulamanya yang menunjukkan permusuhan kepada Amerika dan Israel.  Belum lagi para raja dan pembesarnya mempertontonkan hedonisme gaya hidup mewah cinta dunia yang sungguh mencerminkan ketidakpedulian dan empati terhadap sebagian besar ummat Islam di berbagai negeri lainnya yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam salah satu konsultasi di situs eramuslim berjudul ”Arab dan Kiamat” dijelaskan fakta sebagai berikut:

”Kita juga harus ingat, Kerajaan Saudi Arab itu berdiri, berontak dan lepas dari Kekhalifahan Turki Utsmaniyah, atas dukungan jaringan Zonis Internasional. Salah seorang perwira Yahudi Inggris, Letnan Terrence Edward Lawrence, disusupkan dan mengendalikan pasukan Saudi ini. Setelah menjadi kerajaan, 75.000 pasukan Saudi Arabia—Saudi Arabian National Guard (SANG)—dibentuk dan mendapat pelatihan dari Vinnel Corporation, salah satu Privat Military Agency (PMA) AS dengan nilai kontrak yang sangat besar. Tentu saja, CIA dan MOSSAD berada di belakang PMA ini.
Di Mekkah pula, para penguasa Saudi mempersilakan perusahaan-perusahaan donatur Zionis seperti Starbucks dan McD buka gerai dan banyak menarik pelanggan. Bahkan Al-Walid, salah seorang kerabat istana Saudi, menguasai banyak perusahaan yang banyak di antaranya menjadi donatur Zionis Israel. Namun ketika Muslim Gaza dibantai Israel, Pembantaian Ikhwan di Mesir, Saudi dan juga negara teluk lainnya  bersikap adem-ayem, bahkan merestui pembantaian ini karena mereka lebih bersahabat dengan AS dan Israel.”   



Pantaslah bilamana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memprediksi bahawa di antara langkah awal yang akan dikerjakan oleh Panglima Ummat Islam Akhir Zaman -yakni Imam Mahdi- ialah mengakhiri kesombongan para Mulkan Jabbriyyan di semenanjung Arabia.  Proyek ini dalam bentuk perang terhadap semenanjung Arabia. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim)

Comments

Popular posts from this blog

الرَّفِيقَ الأَعْلَى (Teman Sejati Di Langit)

Dialog Antara Haq dan Batil